IMAN YANG MENYELAMATKAN(KEJADIAN 22:1-12)

Setiap orang di dunia ini pasti diperhadapkan dengan yang namanya ujian. Setiap hari orang diperhadapkan dengan ujian, contohnya saja pelajar atau mahasiswa sering sekali diperhadapkan dengan yang namanya ujian baik itu ujian kenaikan kelas, ujian harian, ujian utbk,sbmptn dll. Yang bekerja juga begitu. Ujian tersebut berbeda-beda tingkat kesulitannya yang dihadapi oleh setiap orang. Contohnya saja ujian anak SMP tidak sama kesulitan soalnya dengan ujian anak SMA.Semakin tinggi tingkat kesulitan ujian yang dihadapi maka biasanya akan semakin tinggi tikngkat kemampuan orang tersebut dalam memecahkan berbagai persoalan.

Demikian jugalah ujian yang dihadapi oleh bapa Abraham. Abraham diminta oleh Allah untuk mempersembahkan anak sematawayangnya Ishak untuk dijadikan sebagai korban bakaran kepada Allah. Suatu hal yang tersulit yang pernah dirasakan oleh Abraham. Anak yang dinanti nantinya sejak lama harus dikorbankan, betapa hancurnya hati seorang Abraham pada saat itu. Tetapi dengan iman Abraham menuruti printah Allah untuk mengorbankan Ishak karna Abraham percaya bahwa ada suatu hal yang ingin dinyatakan Allah kepadanya. Melalui ujian ini Abraham tetap taat dan tidak bersungut sungut kepada Allah. Dia tidak sekalipun mempertanyakan  apa maksud Allah  memerintahkanya untuk mengorbankan ananknya.Abraham tetap setia kepada Allah.

Yang mau kita tiru dari Abraham adalah bagai mana dia tetap mentaati printah Allah tanpa bersungut sungut kepadaNya.Kesabaran dan keikhlasan Abram menjadi teladan bagi kita ketika kita menghadapi banyak ujian dalam kehidupan ini. Abraham percaya bahwa segala sesuatunya berasal dari Allah sehingga ketika Allah memintanya maka kita harus ikhlas untuk memberikanya. Sebagaimana Abraham dengan ikhlas mempersembahkan Ishak kepada Allah.

Sebenarnya pengujian terhadap iman Abraham ini bukanlah untuk mecobai Abraham agar jatuh kedalam dosa melainkan untuk menguatkan imannya dan menghasilkan ketekunan(Yak3). Peristiwa ini merupakan penggambaran atas diri Allah. Allah dengan rela memberikan Anaknya Yesus kristus menjadi korban atas dosa kita.Itu semua semata-mata atas kasih Allah.

Lalu bagai mana respon kita atas kasih Allah tersebut? Kita meresponya salah satunya dengan memberikan persembahan yang terbaik kepada Allah dan dengan dengan tujuan dan niat yang benar. Tuhan hanya  mau melihat ketulusan hati kita untuk memberikan yang terbaik bagiNya.Jelas Allah meminta kita mempersembahkan yang terbaik bukan karena Allah kita miskin melainkan Dia ingin melihat ketulusan hati kita.

Sebagai orang peercaya , kita harus memiliki kasih kepada Allah melebihi apapun termasuk keluarga kita sendiri untuk menunjukan bukti iman kita kepada Allah.

-HIS-

Comments

Popular posts from this blog

BAHAN PERAYAAN NATAL

KESELAMATAN BUKAN KARENA PERBUATAN BAIK.

Kerjakanlah Keselamatan Mu