Tahu Berterimakasih

Lukas 17:17-19
Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Iman dan kepercayaan merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Begitupun mukjizat yang dialami oleh sepuluh orang kusta yang tahir dari penyakitnya akibat dari iman mereka yang menpercayai perkataan dan perintah Yesus. Kesembuhan yang mereka alami adalah anugerah dari Tuhan atas iman mereka. Namun kita ingin melihat lebih dalam lagi melalui nats bacaan ini bagai mana para orang kusta itu merespon anugrah dan berkat yang mereka terima dari Tuhan untuk itu kita harus tahu latar belakangnya.
Orang kusta pada masa itu merupakan kelompok golongan yang dikucilkan dari tengah-tengah linkgup sosial, hal ini karena penyakit kusta merupakan penyakit yang  menular dan bisa jadi pada saat itu belum ditemukan obat yang dapat mengobati penyakit ini. Selain itu timbul juga pemahaman dikalangan bangsa Yahudi bahwa penyakit tersebut ada akibat dari balasan atas dosa masalalu yang dilakukan oleh  yang menanggung sakit atau akibat dosa dari keluarganya. Hal ini membuat para orang kusta sangat menderita terasingkan, dianggap najis dan bahkan hidupnya seperti tidak berguna. Namun Tuhan Yesus datang kepada mereka Yesus melakukan mukjizat  atas mereka. Dari sini kita dapat melihat bahwa Yesus datang membawa keselamatan bagi semua orang. Ia datang  dan Ia ada bagi yang terbuang, tersishkan dan dianggap tidak berguna. Dia mengerti setiap kesusahan dan pergumulan namun tidak berhenti disana, Dia juga memberikan pertolongan dan mengangkatnya dari penderitaannya.

Orang Kusta itu sebelumnya telah mendengar dan mengetahui pengajaran yang Yesus telah lakukan sehingga mereka  mencari Yesus untuk mendapatkan mukjizatNya. Iman mereka kepada Yesus menggerakkan hati mereka untuk rindu datang kepada Yesus. Mereka dengan rendah hati menyuarakan kata " KASIHANILAH KAMI". Hal ini membuat hati Yesus tergerak oleh belaskasihan kepada mereka dan memberikan mereka penyembuhan.  Dari sini kita dapat Belajar  bagaimana kita harus meminta kepada Tuhan. Lihat yang di katakan orang kusta itu merka hanya memelas kasihan kepada Tuhan Yesus. Sangat berbeda  dengan kita yang sering meminta seperti memaksa Allah, seperti seakan-akan Allah tidak mengetahui  apa yang menjadi permasalahan kita. Padahal Allah mengetahui persoalan kita walaupun kita tidak berkata-kata. Dia sudah mengetahui segalanya sebelum kita mengucapkannya. 

Para orang kusta itu mau untuk mengikuti perintah Yesus menghadap para imam. Mereka mentaati apa yang menjadi perkataan Yesus. Pada saat itu dikalangan orang Yahudi untuk memastikan apakah seseorang sudah tahir dari penyakit kusta harus datang kepada imam untuk memastikan apakah mereka sudah tahir atau belum. Dari  perintah Yesus ini dapat kita lihat bahwa Yesus tetap mentaati aturan  dan adat istiadat orang Yahudi, karna secara kemanusiaan Yesus tetaplah berasal dari orang Yahudi.

Kita sampai dimana saat mereka telah disembuhkan dan telah tahir, apa respon mereka terhadap Yesus. Apakah kesepuluh orang kusta ini kebali kepada Yesus dan berterimakasih?? Ternyata dari kesepuluh orang kusta tersebut hanya satu yang kembali mengucapkan terimakasih dan memuji Allah. Yang kembali kepada Yesus itu pun ternya adalah orang Samaria yang mana kita mengetahui bahwasanya samaria dan yahudi salaing membenci. Dari sini kita melihat bahwasanya mukjizat pun tidak menjamin seseorang memiliki rasa syukur dan terimakasih. Orang samaria yang sudah sebuh ini menjadi teladan bagi kita bahwasanya dia tahu diri, dia tidak melupakan sang pemberi mujizat. Dia dalam sukacitanya kembali kepada Yesus  berterimakasih.  Dua respon yang berbeda ketika menerima berkat digambarkan pada nats ini. Sekarang yang menjadi pertanyaan yang manakah kita? apakah kita seperti kesembilan yang sembuh itu atau seperti orang samaria yang  tahir itu?? Mari jawab di hati kita masing-masing.

Ketika kita mengecap kebaikan Tuhan dalam hidup kita, jangan melupakan sang pemberi berkat tersebut. Orang yang beriman adalah mereka yang tahu mengucap Terimakasih.

{HIS}

Comments

Popular posts from this blog

BAHAN PERAYAAN NATAL

Renungan Harian Selasa, 04 Maret 2025 : Muliakanlah Allah

KESELAMATAN BUKAN KARENA PERBUATAN BAIK.