Renungan Harian, Selasa 11 Maret 2025 : Jangan Menyerah Menantikan Jawaban Doa

Tidakkah Allah akan membenarkan orang - orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika anak manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi? ( Lukas 18 : 7 - 8)

Penatian akan sesuatu hal sering kali membuat kita bosan dan jenuh sehingga pada akhirnya kita menjadi putus asa akan apa yang kita harapkan itu. Hari ini firman Tuhan melalui perumpaman hakim yang tidak benar ini mau mengingatkan dan mengajar kita untuk bersabar dan tekun dalam penantian doa - doa kita. Dikisahkan dalam perumpamaan itu ada seorang janda yang datang kepada hakim yang tidak benar itu dan meminta untuk membela hak si janda tersebut. Namun hakim ini dikatakan adalah hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Beberapa kali si janda tersebut datang kepadanya dengan permohonan yang sama untuk membela haknya si hakim tersebut tetap juga menolak permohonan si janda tersebut. Namun janda itu tidak pernah bosan dia tetap datang selalu kepada sang hakim untuk memohon agar permohonannya tersebut dikabulkan. Akhirnya karena pertimbangan bahwa si janda ini mengganggu hakim tersebut dan terus menerus menyusahkan si hakim tersebut maka hakim itupun mengabulkan doa si janda itu.

Saudara apa yang mau kita ambil dari perumpamaan tersebut? Yang mau kita ambil dari perumpamaan tersebut adalah betapaa besarnya kegigihan dan semangat dari janda itu dalam memperjuangakan permohonannya. Kita harus mencontoh sikap dari janda itu dalam hal berdoa, kita sering kali merasa bahwa Tuhan tidak menjawab doa kita karna permohonan kita yang tidak kunjung terwujud dan akhirnya kita menyerah dan tidak lagi mau berdoa dan meninggalkan Tuhan. Kita harus sadar bahwa tidak ada doa yang tak terjawab oleh Allah selama itu berkenan dan sesuai dengan kehendakNya, untuk itu jangan berhenti untuk tetap percaya dan berdoa kepada Tuhan.

Sering kali Tuhan seakan - akan menyuruh kita untuk menanti doa kita. Masa penantian dipakai Tuhan untuk membentuk iman kita menjadi iman yang dewasa dan tentunya Tuhan ingin melihat sejauh mana kita mencari dan mencintai dia. Iman yang dewasa adalah iman yang tetap bersandar kepada Allah bahkan ketika doanya belum terjawab sekalipun. Kita harus sadar bahwa doa adalah buah dari iman karena kita beriman maka kita berdoa. Untuk itulah kita harus sadar bahwa beriman dan berdoa tidak hanya diwaktu senang saja tatapi juga didalam kesulitan bahkan pergumulan.

Doa yang terus menerus dinaikan bukan berarti menandakan bahwa kita kekurangan iman, melainkan menunjukan bukti iman dan kegigihan kita dalam beriman dan berTuhan. Kita harus percaya bahwa Allah tidak akan menunda kebaikanNya untuk membenarkan kita, dia akan menyatakannya pada waktu dan ketetapanNya. Jadilah sama seperti janda di perumpaan tersebut tetap bersabar sampai Allah menyatakan pembenarnnya dan mengabulkan setiap doa kita.

Sekarang yang menjadi pertanyaan sudah sejauh mana kita bertekun dalam doa?  Atau kita mengganggap doa adalah hanya bagian dari ritual seremonial belaka? Ingatlah bahwa doa adalah relasi kita dengan Tuhan, melalui doa kita bernafas, melalui doa kita mendekat kepa Tuhan dan melalui doa kekuatanNya dinyatakan. Semangat beriman berarti juga semangat dalam berdoa.

-HIS-

Comments

Popular posts from this blog

BAHAN PERAYAAN NATAL

Renungan Harian Selasa, 04 Maret 2025 : Muliakanlah Allah

KESELAMATAN BUKAN KARENA PERBUATAN BAIK.